Ambon, Marinyo.com- Ketua DPRD Maluku, Lucky Wattimury menilai hari ke 12 penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Ambon ternyata belum menunjukkan penerapannya secara maksimal.
Ini dibuktikan dengan masih ramainya masyarakat melakukan aktivitas seperti biasa, lalulintas kendaraan sangat banyak beroperasi dan sebagainya.
“Suasana pemberlakuan PSBB tidak kelihatan. Dibuktikan dengan ramainya masyarakat melakukan aktivitas, lalulintas kendaraan sangat banyak beroperasi, aktivitas masyarakat juga seperti biasa,” tandas Wattimury kepada wartawan, Kamis (2/7/2020) di ruang kerjanya.
Kata Wattimury, yang jadi pertanyaan apakah ini kelemahan dari Peraturan Walikota (Perwali) Nomor 18/2020 ataukah bukan?.
Hal ini, lanjut dia, yang mesti dikaji secara mendalam. Artinya jika menurut para praktisi hukum ada titik lemah dalam Perwali dimaksud maka itu juga yang harus dibenahi Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, jika ingin memperpanjang PSBB.
Karenanya Wattimury meminta Walikota Ambon beserta semua jajarannya untuk melakukan evaluasi yang baik tentang pemberlakuan PSBB di tahap pertama sehingga dapat diambil keputusan untuk memberlakukannya ditahap kedua jika itu diperpanjang dengan tetap berpatokan pada pertimbangan-pertimbangan yang matang.
“Semua orang punya keinginan melalui pemberlakuan PSBB kita bisa menekan semaksimal mungkin penyebaran virus ini atau mengurangi kasus pasien terkonfirmasi tetapi ternyata tidak. Angka naik terus ini, menjadi catatan untuk kita perhatikan.
Untuk itu saran saya agar Pemkot melakukan evaluasi yang baik dan proses evaluasi itu jangan hanya dilakukan internal gugus saja tetapi sebaiknya melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, praktisi dan akademisi, sehingga masukan-masukan dari mereka sebagai orang yang berproses di lapangan dengan PSBB itu bisa disampaikan,” tandas politisi PDI Perjuangan Dapil Kota Ambon ini.
Sebab menurutnya, jika berbicara soal memutus mata rantai Covid-19, bukan tugas pemerintah semata tetapi menjadi tugas bersama. (Mry-01)
Komentar