AMBON, MARINYO.COM- Ada dua bidang yang akan dikerjasamakan antara Pemerintah Provinsi Maluku dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim), yaitu investasi dan perdangagan.
Wagub, Barnabas Orno Wakil dalam konfrensi pers, Kamis (24/6/2021), mengatakan komitmen ini akan ditindaklanjuti dengan penandatanganan MoU pada (7/6/2021), tentu berdampak besar untuk mendorong penurunan angka kemiskinan.
Selain barang dikirim kesana, menurutnya Pemprov Jatim juga akan membantu membawa investor masuk ke Maluku, sehingga industri-industri baik itu usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan lainnya kalau bisa berinvestasi.
“Kalau investasi itu baik, perdagangan itu baik, efeknya dan manfaatnya masyarakat, sehingga bisa berdaya guna,”ujarnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Drajat Irawan meminta kepada Pemda Maluku untuk memperluas dan memperkuat dan jaringan pasar jatim dengan Ambon, Maluku.
“Bagaimana supaya pasar ini diperluas, termasuk produk UMKM. Mungkin investor dari Jawa Timur bisa melihat potensi-potensi yang ada di Maluku. Ini yang akan kita pertemukan pada 7 Juli, Karena kerjasama ini merupakan perintah langsung dari Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawangsa,”ungkapnya.
Dalam pelaksanaannya, dirinya meminta kepada Pemprov Maluku untuk menerapkan pondokurasi atau pengecekan terhadap Standar Nasional Indonesia (SNI), merk dan lain termasuk kemasan, seperti yang diterapkan Jatim. Hal ini perlu dilakukan, sehingga produk bisa menembus pasar global, jika tidak maka akan sulit.
Menindaklanjuti hal tersebut, Ketua Tim Gubernur Percepatan Pembangunan di Maluku, Hadi Basalamah menegaskan semja produk di Maluku akan distandarisasi SNI demi meningkatkan nilai jual.
Kerjasama ini, kata Basalamah akan difokuskan ke persoalan konektivitas barang dari Maluku ke Jatim maupun sebaliknya agar biayanya lebih efisien sehingga menghasilkan bisnis yang saling menguntungkan kedua belah pihak. (DAS)
Komentar