Ambon, Marinyo.com- Gubernur Maluku Murad Ismail menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Kodam XVI/Pattimura, Senin (5/11/2020).
Turut hadir Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Agus Rohman, Kapolda Maluku Irjen Pol Baharudin Djafar, Danlanud Pattimura Kolonel Pnb Sapuan, Danlantamal IX Ambon Laksamana Pertama TNI Eko Jokowiyono, Kabinda Maluku Kolonel Arm Jimmy Aritonang dan Forkopimda.
Dalam kegiatan HUT tersebut, Presiden RI Joko Widodo turut hadir secara virtual dan bertindak sebagai inspektur upacara, disiarkan live di YouTube Sekretariat Presiden.
Dari tayangan YouTube tersebut, tampak Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto didampingi tiga pimpinan matra TNI, yaitu KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa, KSAL Laksamana TNI Yudo Margono, dan KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, serta pejabat negara lainnya.
Presiden dalam sambutannya mengatakan, HUT ke-75 TNI bukan hanya dirayakan anggota dan keluarga besar TNI tapi juga masyarakat Indonesia.
“Perjalanan panjang TNI sejak perjuangan kemerdekaan hingga kini, menunjukkan TNI adalah penjaga utama kedaulatan negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta melindungi bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara,” tandas Presiden Jokowi.
Dalam sejarah panjang TNI, lanjut presiden, kontribusi TNI untuk bangsa dan negara bukan hanya melalui Operasi Militer untuk Perang (OMP), tetapi juga melalui Operasi Militer Selain Perang (OMSP) yang dengan sigap membantu rakyat menghadapi bencana alam termasuk pandemi Covid-19.

“Atas nama rakyat Indonesia, saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada keluarga besar dan institusi TNI, para prajurit yang bertugas, juga purnawirawan yang telah mewariskan institusi dan prajurit TNI yang selalu berbakti untuk kemajuan negeri dalam dunia yang selalu berubah,” katanya.
Sebagai Panglima tertinggi TNI, presiden menaruh harapan besar dan selalu mendukung transformasi penguatan TNI.
Di berbagai kesempatan, orang nomor satu di Indonesia ini selalu mengatakan bahwa dunia berubah sangat cepat dan bergerak sangat dinamis. Transformasi organisasi TNI harus terus dilakukan sesuai dinamika lingkungan strategis, dinamika ancaman dan perkembangan teknologi militer.
Menurut presiden, sejak awal reformasi telah banyak transformasi organisasi TNI yang telah dilakukan, untuk memastikan agar TNI mendukung secara tepat dengan kebutuhan konsolidasi demokrasi.
Untuk memastikan agar TNI bisa adaptif dengan perkembangan ancaman pasca perang dingin, terutama terhadap ancaman non konfensional dan transnasional. Dan untuk memastikan agar TNI mampu mengadopsi perkembangan teknologi militer terkini berbasis teknologi informasi, teknologi Nano dan automisasi.
“Dalam lima tahun terakhir, TNI telah melakukan transformasi teknologi secara signifikan dengan melakukan pembentukan satuan-satuan organisasi yang baru. Telah kita bentuk organisasi tempur baru seperti Divisi III Kostrad, Komando Operasi III AU, Armada III AL dan pasukan Marinir ke-III.
Telah kita bentuk kekuatan gabungan TNI terutama tiga komando gabungan wilayah pertahanan dan III Skuadron AU dan satuan Siber TNI. Pembentukan satuan-satuan organisasi baru ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk terus melakukan transformasi organisasi TNI agar TNI kokoh menjalankan perannya,” ujar presiden. (DAS)











Komentar