oleh

PDIP Maluku Sesalkan Aksi Demo OKP di Kediaman Pribadi Gubernur

-Maluku-584 views

Ambon, Marinyo.com- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Provinsi Maluku menyesalkan aksi demonstrasi yang dilakukan sekelompok mahasiswa yang mengatasnamakan OKP, Jumat (19/6/2020) di kediaman pribadi Gubernur Maluku, Murad Ismail yang juga adalah Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku.

Seperti diketahui tiga isu yang disuarakan para demonstran ini yakni, pemulangan mantan calon siswa (Casis) TNI AD ke daerah asal masing-masing, transparansi anggaran Covid-19 dan pembatalan PSBB di Kota Ambon.

Menyikapi aksi demo mahasiswa tersebut, Ketua DPRD Maluku yang juga adalah fungisionaris PDI Perjuangan Maluku, Lucky Wattimury dalam keterangan persnya, Senin (22/6/2020) mengatakan, tiga isu yang disampaikan dalam demo mahasiswa itu sudah dibahas secara intens oleh dewan dan bahkan sudah ada langkah kongkrit yang ditempuh.

“Terhadap isu-isu yang disampaikan dewan sudah all out membicarakan itu. Bahkan sudah ada langkag-langkah yang kita tempuh. Sampai pada pembentukan Sub Tim di DPRD. Jadi apa yanh disampaikan oleh adik-adik mahasiswa saja kira mari kita gunakan ruang-ruang dialogis yang elegan untuk membicarakan masalah yang ada sehingga kita memiliki satu pemahaman,” tandas Wattimury.

Sementara itu Wakil Ketua Pemenangan Pemilu DPD PDI Perjuangan Maluku, Benhur G Watubun menegaskan PDI Perjuangan sebagai pelopor demokrasi di negara ini tidak pernah melarang aksi demo tetapi demo yang dilakukan harus memperhatikan benar aturan yang ada sesuai dengan koridor.

“Peraturan Nomor 9 Tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum dan kami dengan tegas menyatakan penyesalan yang dilakukan di rumah kediaman pribadi Murad Ismail yang adalah Gubernur Maluku tetapi juga adalah Ketua DPD PDIP dan sebagai struktur partai kita harus ada di depan untuk membela pimpinan kami,” tandas Watubun.

Hal Senada juga disampaikan oleh Wakil Ketua Bidang Komunikasi dan Politik, Thobyhend Sahureka menambahkan demo yang dilakukan mahasiswa di kediaman Ketua DPD PDIP Maluku sangat disesalkan. Karena undang-undang tidak mengisyaratkan untuk berdemo di kediaman pribadi seseorang.

“Karena Pak Murad adalah Ketua DPD PDIP dan ini merupakan harga maka diri partai maka kami harus bersikap,” tandas Sahureka.

Dikatakan, sebagai partai politik yang turut meletakan arah dan tujuan perjalanan bangsa ini, PDI Perjuangan sudah terbiasa menghadapi tekanan massa.

“Kami sudah terbiasa ditekan tanpa harus membalas, bahkan pasang surut tekanan politik telah membuat PDIP semakin matang dan terus berkomitmen untuk tetap berjuang bagi kesejahteraan rakyat ini,” jelas dia.

Karena itu kata Sahureka, bila hari ini ada tekanan dari kelompok mahasiswa yang mengatasnamakan OKP terhadap gubernur yang notabanenya adalah Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku, PDI Perjuangan mengajak mahasiswa agar berhenti untuk menyampaikan aspirasi dengan cara-cara yang cenderung memperlihatkan kebencian.

“Junjunglah kebiasaan budaya kita dalam musyawarah dan mufakat maka dengan begitu kita akan bersama-sama bergotong royong untuk memperjuangkan apa yang menjadi kehendak rakyat bagi terwujudnya kesejahteraan masyarakat di Maluku,” ujar dia mengingatkan. (Mry-01)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed