Ambon, Marinyo.com- Setelah mengalami penundaan, Komisi II, DPRD Maluku, Jumat (22/1/2021) kembali menggelar rapat bersama PT Pertamina dan distributor guna membicarakan kelangkaan Minyak Tanah (Mitan) di beberapa wilayah di Maluku.
Dalam rapat yang berlangsung di ruang paripurna DPRD Maluku, PT Pertamina menjaminkan kedepan tidak akan lagi terjadi kelangkaan Mitan, dikarenakan stok yang ada saat ini cukup, bahkan akan ada extra dropping .
“Jadi kalau ini sudah dijaminkan Pertamina mudah-mudahan tidak lagi kelangkaan Mitan. Karena kemarin sesuai hasil rapat kelangkaan terjadi karena libur berkepanjangan, karena mulai pertamina sampai distributor hingga pusat pangkalan memakan waktu,”ungkap Ketua Komisi II DPRD Maluku, SaudahTethol.
Terkait kecurigaan penyelewenangan mitan, jelasnya akan dilakukan pengawasan bersama. Termasuk masyarakat diminta untuk secara bersama-sama mengawasinya.
Contohnya penyelewengan Mitan subsidi oleh pangkalan kepada kontraktor untuk pekerjaan industri menggunakan APBD maupun APBN.
“Ini kan bukan hak mereka, sehingga dibutuhkan pengawasan bersama, bukan saya kami selaku wakil rakyat, tapi seluruh masyarakat untuk secara bersama mengawasi mata rantai penyuplaian Mitan sehingga tidak disalahgunakan, sehingga berimbas kenaikan harga,”pintanya.
Guna memastikan hal ini, kata Tethol, Komisi II akan melakukan pengawasan ke lapangan, apakah benar atau tidak ada penyelewengan dilapangan atau tidak.
“Dari distributor menyampaikan sudah melakukan sesuai amanah aturan yang berlaku tetapi apakah benar atau tidak, untuk kita akan turun lakukan pengawasan dilapangan,”ucapnya.
Jika dari hasil pengawasan itu ditemukan ada pelanggaran, ia menegaksan akan diberikan sanksi, berupa pencabutan izin baik itu pengecer maupun pangkalan.
Sementara itu, Sales Area Manajer Retail Maluku PT Pertamina (Persero) Regional Papua-Maluku, Lucky Haryanto, mengatakan guna mengatasi hal ini, perlu ada kerjasama, baik dari Pertamina maupun maupun Pemda dalam hal ini Disperindag, untuk mengkaji alokasi BBM dalam hal ini Mitan sebenarnya berapa, sesuai jumlah penduduk.
“Jadi duduk bersama ini untuk membicarakan apa sih yang menjadi kendala, sebenarnya saya juga tidak pernah intens. Sebaiknya kita harus duduk bersama, karena selama ini tidak ada koordinasi yang baik. Saya merasa sedih kondisi yang terjadi di masyarakat,”ucapnya.
Hal lainnya, perlu pembinaan kepangkalan harus dilakukan secara intens, jangan sampai terjadi ada penyimpangan pangkalan.
“Untuk itu, hal ini akan lebih ditingkatkan,”ujarnya.
Selain itu, menurutnya perlu dilakukan pengawasan agen, sehingga pendistribusian benar-benar tepat sasaran.
“Ini juga akan ditingkatkan,”cetusnya.
Terkait ketersediaan Mitan, dirinya memastikan stok cukup.
“Untuk stok kapal kita setiap semingg sekali sandar di Eayame, insya allah mencukupi, yang perlu dilakukan, yaitu alokasi yang harus dibenahi,” tandasnya. (DAS)
Komentar