Ambon, Marinyo.com- Para pengusaha obat di Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) mulai mengeluhkan kesulitan memasok stok obat kesana.
Kesulitan ini disebabkan sampai sekarang kapal-kapal yang mengangkut logistik belum bisa menyinggahi pelabuhan di KKT.
“Saya juga di telephon oleh salah satu pemilik apotik di Saumlaki namanya pak Laf Afaratu beliau menelpon dan meminta agar kalau boleh ada kapal yang bisa mengangkut kebutuhan logistik untuk kesempatan pertama di kawasan itu, karena di Saumlaki di perkirakan persediaan obat-obatan di Apotik sudah akan habis, karena sampai hari ini belum ada pasokan,” demikian kata Ketua Komisi III DPRD Provinsi Maluku, Anos Yeremias kepada wartawan, Kamis (2/7/2020) di Baileo Rakyat Karang Panjang.
Olehnya itu, kata Anos, Komisi III telah berkoordinasi dengan mitra terkait yakni Dinas Perhubungan dan PT Pelni untuk sedapatnya kapal-kapal tersebut dapat diberangkatkan.
“Kami sudah berkoordinasi dengan mitra-mitra terkait untuk sedapat-dapatnya kapal-kapal itu bisa diberangkatkan. Kapal-kapal itu maksud kami bisa diberangkatkan bukan untuk mengangkut penumpang tetapi hanya untuk logistik saja,” tandas politisi asal Partai Golkar ini.
Diakuinya, salah satu kendala yang dihadapi adalah sesuai edaran dari Kantor Kesehatan Pelabuhan bahwa protokoler kesehatan wajib diberlakukan yakni melakukan rapid tes terhadap seluruh ABK.
Dan ternyata anggaran untuk rapid test itu cukup mahal, apalagi dengan jumlah ABK di seluruh kapal penumpang yang cukup banyak dan pihak PELNI tidak punya cukup anggaran untuk melakukan rapid tes untuk ABK.
Karena itu, komisi sementara berkoordinasi dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku selaku Ketua Harian Gustu Provinsi agar bisa di tempuh langkah-langkah untuk segera agar seluruh ABK di rapid tes agar mereka juga bisa melayani masyarakat di Maluku. (Mry-01)
Komentar