Ambon, Marinyo.com-Jumlah kasus positif Covid-19 di Maluku trendnya terus naik. Pasalnya, berdasarkan data Gugus Tugas Provinsi Maluku tanggal 18 Mei 2020 pukul 12.00 WIT jumlah pasien yang terkonfirmasi sebanyak 109 jiwa, sembuh 21 orang dan yang meninggal 6 orang.
Namun berdasarkan imformasi yang disampaikan Gubernur Maluku, Murad Ismael, Senin (18/5) sekitar pukul 18.10 WIT jumlah ini menunjukkan kenaikkan.
Dimana, terjadi penambahan pasien tujuh orang yang positif lagi.
“Untuk diketahui tanggal 18 Mei jumlah kasus yang terkonfirmasi sebanyak 109, tetapi sudah ada tambahan lagi sebanyak 7 orang dengan demikian jumlahnya sudah 116,” ujar Gubernur, sembari merincikan dari jumlah 116 orang tersebut, 82 orang masih dalam perawatan, 21 orang dinyatakan sembuh dan 6 meninggal dunia.
Ditanya soal ada rumah sakit yang memungut biaya ketika dilakukan Rapid Test? Orang nomor satu di Maluku ini menegaskan hal tersebut tidak dibenarkan.
“Itu tidak bayar semuanya gratis. Kemarin saya sumbang 4.800 alat rapit test. Pokoknya kita bagi rata ke kabupaten/kota. Untuk penanganan pasien covid-19 tidak dikenakkan biaya. Kalau ada yang minta uang lapor saya,” tandas Gubernur.
Hal yang sama juga dibenarkan Ketua Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Maluku, Kasrul Selang.
Menurutnya, tidak benar rapid tes untuk pasien covid dikenakan biaya.
“Untuk semua rumah sakit sampai selesai rapid tes tidak diminta bayaran, semuanya gratis. Jadi kalau ada rumah sakit yang meminta biaya rapid itu tidak benar,” tandas Selang.
Sementara itu ditanya soal pemindahan pasien covid ke RSUP? Selang katakan, sampai saat ini belum bisa dilakukan, karena masih dipersiapkan lagi.
“Saya dapat informasi masih ada pertemuan dokter-dokter ahli spesialis penyakit dalam. Jadi belum ada evakuasi pasien kesana,” jelas dia. (Mry-01)
Komentar