Ambon, Marinyo.com- Guna memastikan ketersediaan stok pangan masyarakat benar-benar aman menjelang pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Senin (22/6/2020) di Kota Ambon, Sub Tim II Pengawasan Covid-19 DPRD Maluku, Jumat (19/6/2020) melakukan kunjugan kerja ke dua distributor besar yakni, CV
Gema Rejeki di Desa Passo dan PT Tri Samudra di Rumah Tiga.
Ketua Sub Tim II Covid -19 DPRD Maluku, Azis Sangkala meminta masyarakat tidak boleh panik, walaupun PSBB diberlakukan tetapi stok pangan tetap tersedia dengan baik.
“Jadi masyarakat tidak usah panik, walaupun PSBB akan diberlakukan tetapi kondisi pangan kita tetap aman,stok tersedia dengan baik. Tidak usah ada belanja yang berlebihan, karena tetap kebutuhan masyarakat akan tetap disuplay dan Dispeindag akan terus mengontrol keadaan pasar sehingga tidak terjadi gejolak harga yang berlebihan,” tandas Sangkala kepada wartawan, disela-sela kunjungan.
Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsu Maluku, Elvis Pattiselanno, mengatakan, stok pangan menjelang PSBB tersedia dalam jumlah yang cukup dan kapal yang membawa kebutuhan pokok masuk terus.
Pattiselano katakan, dirinya juga sudah berkoordinasi dengan Disperindag Kota untuk memastikan bagaimana distribusi stok ketika PSBB diberlakukan.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan Kadis Indag Kota Ambon untuk menanyakan ketika PSBB diberlakukan bagaimana dengan distribusi kebutuhan pokok. Penjelasan dari Kadis Indag kota bahwa distribusi kebutuhan pokok tetap berjalan seperti biasa mereka sementara mempersiapkan surat jalan kepada distributor,” jelas Pattiselano.
Sementara itu, Pimpinan Perusahaan CV Gema Rejeki, Jhon Tuhuteru mengatakan ada dan tidak adanya PSBB tidak merubah distribusi kebutuhan. Yang hanya harus dijaga adalah kelancaran kapal yang membawa kebutuhan itu.
“PSBB tidak merubah segala sesuatu, distribusi tetap lancar yang paling penting adalah kapal jangan sampai berhenti saja. Kalau kapal sampai stop kita mau ambil barang dari mana,” ujar Tuhuteru.
Sebagai pedagang kata dia, tidak melihat pemberlakuan PSBB, sebab semua orang tentunya memerlukan makanan.
“Kita sebagai pedagang tidak melihat PSBB atau apa? Kan manusia tetap harus makan. Memang kalau dibilang sepi memang sepi penjualan kita turun hingga 30 persen,” ujar dia, sembari menambahkan walaupun ditengah Pandemik Covid-19 tidak satupun karyawannya yang di PHK. (Mry-01)
Komentar