Ambon, Marinyo. com- Putusnya beberapa ruas jalan dan jembatan di Pulau Seram tentunya akan menghambat distribusi kebutuhan pokok bagi masyarakat yang ada di tiga kabupaten yakni Seram Bagian Barat (SBB), Seram Bagian Timur (SBT) dan Maluku Tengah (Malteng) di masa pandemik Covid-19 ini.
Dan untuk mengantisipasi hal itu, Komisi III DPRD Maluku, Selasa (30/6/2020) mengundang Balai Pelaksana Jalan dan Jembatan Nasional XVI Maluku dan Balai Wilayah Sungai untuk langkah-langkah penanganan darurat.
“Cukup memprihatinkan dari sisi pendistribusian kebutuhan pokok maupun akses transportasi masyarakat kita yang ada di kawasan Pulau Seram seluruhnya.
Karena di Seram ada tiga kabupaten yakni SBB, Malteng dan SBT karena itu untuk memastikan distribusi kebutuhan pokok tersedia atau tidak, akibat dari putusnya beberapa ruas jalan maupun putusnya beberapa jembatan di Seram sehingga kami mengundang Balai Pelaksana Jalan dan Jembatan Nasional XVI Maluku dan Balai Wilayah Sungai untuk membicarakan langkah-langkah penanganan darurat,” tandas Ketua Komisi III DPRD Maluku, Anos Yermias kepada wartawan usai rapat, di ruang komisi.
Dikatakan, dalam rapat tersebut baik pihak BWS dan Balan jalan dan jembatan sudah menyampaikan kepada komisi bahwa terjadi kerusakan jalan dan jembatan pada ruas jalan Piru-Kairatu, Waisela-Latu-Liang, sekarang ini sementara dilakukan penanganan darurat.
Begitupun kerusakan pada ruas jalan Tamilow-Haya, Tehoru-Laimu-Werinama.
Olehnya itu kata Anos, Komisi III akan turun lapangan dan melihat seluruh ruas jalan yang rusak.
“Itulah sebabnya rapat ini sudah kita sepakati untuk on the spot pada besok hari dan kalau memungkinkan kita akan tinjau Waitala di Loki Kabupaten SBB,” ujar Anos.
Sementara itu PPK Ruas Jalan Piru, Tontje Leuwol pada kesempatan itu menjelaskan, untuk jembatan Waitala untuk antisipasinya telah dilakukan penimbunan di daerah jalan yang rusak.
“Kita akan secepatnya agar akses lalulintas. Minimal mobil yang kecil bisa melewati jembatan Waikaka yang lama. Untuk kendaraan yang besar yang diatas 5 ton untuk sementara belum bisa melewati.
Jadi untuk saat ini kita fungsikan jembatan Waikaka yang lama sambil menunggu kita membangun jembatan darurat yang baru baru kita gunakan dan kita bangun jembatan Waikaka lagi,” ujar Leuwol. (Mry-01)
Komentar