Ambon, Marinyo.com- Selama beberapa hari masa reses, Ketua DPRD Maluku Lucky Wattimury yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kota Ambon melakukan kunjungan ke beberapa lokasi guna menjaring aspirasi masyarakat.
Dimana hari pertama, Wattimury memantau proses bermasyarakat di beberapa titik di daerah semenanjung Nusaniwe yang merupakan daerah wisata seperti Pintu Kota, nelayan di Latuhalat.
Dalam kunjungan itu, dilihat ada pengetatan sebelum masuk ke kawasan wisata dimakaud.
“Paling tidak kalau kita menata dengan baik dengan menjaga protokol kesehatan, saya kira orang hadir ditempat wisata dengan pengekatan itu masih bisa.
Saya juga sempat berbicara dengan beberapa anak muda, dan mereka juga meminta seperti itu, masalah bagi mereka kalau setiap hari di rumah juga jenuh,” jelaa Wattimury kepada wartawan, di ruang kerjanya.
Kepada masyarakat, Wattimury terus menghimbau agar ketika melakukan aktivitas selalu mengedepankan protokol kesehatan.
“Saya sudah ingatkan bahwa memang pemerintah menganjurkan untuk tinggal dirumah, kerja dari rumah, kalau keluar pakai masker, karena itu saya ingatkan mereka untuk selalu gunakan masker,” tanda dia.
Selain itu, kata Wattimury, dirinya juga melakukan pertemuan dengan pengurus koperasi di Ambonn Plaza (Amplaz). Dalam diskusi itu, mereka menyampaikan aspirasi berkaitan dengan daerah usaha mereka yang bermasalah.
Bukan itu saja, diskusi juga terjadi juga dengan para pedagang Amplaz, tokoh-tokoh informal, dimana kita berbicara bagaimana penanganan Covid-19, pengembangan usaha di masa Covid-19.
“Mereka sudah sampaikan semua, tentu sudah menjadi catatan yang nanti disampaikan dalam laporan. Jelasnya, semua kegiatan yang dilakukan tetap menerapkan protokol kesehatan,” ujar dia, sembari menambahkan bahwa dirinya akan berada juga di daerah
Baguala, terutama di pusat-pusat pembelanjaan, dengan pengetatan di masa operasi Yustisi sudah sampai sejauh mana, kami coba turun dan lihat langsung.
Dirinya berharap dalam operasi Yustisi ini orang semakin sadar, dan angka terkonfirmasi semakin berkurang. Karena disadari bahwa tingginya angka terkonfirmasi karena di areal perkantoran semuannya sudah melakukan swab, kosekuensinya berimbas klaster keluarga.
“Jadi kita harus bekerja sama menyelesaikan ini.Makanya saya turun untuk memantau semua, karena masih ada banyak masyarakat yang belum sadar bahaya Covid-19,” tutur dia. (DAS)
Komentar