Ambon, Marinyo.com-puluhan Mahasiswa asal Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) yang bermukim di Kota Ambon mendatangi Gedung DPRD Maluku guna mencari para wakil rakyat Daerah Pemilihan (Dapil) SBB untuk menyampaikan apa yang menjadi aspirasi mereka.
Dihadapan anggota DPRD Maluku Dapil SBB, mahasiswa ini meminta wakil rakyat SBB untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten SBB agar mereka juga bisa dibantu selama pemberlakuan PSBR ini.
Selain itu, mereka juga meminta agar bisa dipulangkan ke SBB.
“Kami yang tinggal di kos-kosan mau bilang selama ini kami tidak pernah disentuh oleh bantuan dari pemerintah SBB. Padahal, pemerintah kabupaten lainnya sudah membantu mahasiswa mereka tetapi kami tidak sedikit pun menerima apapun. Akses kami dengan orang tua di kampung juga sulit,” ujar mereka.
Menanggapi apa yang disampaikan para mahasiswa ini, anggota DPRD Maluku Dapil SBB, M Hatta Hehanussa mengatakan, apa yang disampaikan mahasiswa akan dikoordinasikan dengan Pemkab SBB.
Diakuinya, selama ini persoalan penyaluran bantuan menjadi masalah besar dan sangat memprihatinkan. Bukan hanya di SBB tetapi semua daerah mengalami hal yang sama.
“Data penerima bantuan yang ada tidak valid. Bayangkan saja data RT 30 KK tetapi yang dapat hanya 3 KK ini kan masalah. Kita di DPRD selalu berteriak keras untuk masalah ini,” jelas Hehanussa.
Menyangkut keinginan untuk pulang ke SBB, Hehanussa meminta para mahasiswa ini untuk menahan diri untuk tidak pulang ke kampung. Karena jika dipaksakan maka ini akan menambah beban bagi di daerah.
“Kalau adik-adik mau paksakan pulang silahkan saja masukkan data, tetapi tetap harus mengikuti berbagai pentahapan yang ada, termasuk mengikuti rapid test,” jelas Hehanussa.
Hehanussa juga menambahkan, jika mahasiswa dapat menahan diri untuk tidak pulang kampung maka itu salah satu wujud kita berjihad.
Sementara itu anggota DPRD Maluky, Fauzan Alkatiri juga menegaskan bahwa pada prinsipnya DPRD tetap menyuarakan apa yang menjadi aspirasi masyarakat.
“Kerja kita adalah berteriak tentang apa yang menjadi aspirasi masyarakat,” jelas Alkatiri, sembari mengajak mahasiswa SBB untuk menahan diri untuk tidak pulang ke kampung. (Mry-01)
Komentar