AMBON, MARINYO.COM- Desakan untuk merealisasikan janji terhadap masyarakat Kilmury Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) terus disuarakan wakil rakyat di Baileo Rakyat Karang Panjang, Ambon.
Desakan itu datang dari Anggota DPRD Provinsi Maluku F. Alimudin Kolatlena, dikarenakan dua kali kunjungan Gubernur, Murad Ismail di bumi Ita Wotu Nusa belum ada perubahan apapun, baik itu jalan maupun infrastruktur di tahun 2020.
“Waktu berjalan dan tahun berganti saya melihat belum ada perubahan atau terhadap apa yang disampaikan Gubernur. Saya mengingatkan janji Gubernur terhadap masyarakat SBT yang menjadi bagian utuh dari Maluku,” tegas Kolatlena di dalam
rapat paripurna penyampaian Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Gubernur Tahun Anggaran (TA) 2020, Jumat (16/4/2021).
Janji terhadap Kilmury, menurutnya bukan hanya di masa pemerintahan saat ini, tapi di masa pemerintahan Said Assagaaff.
“Hari ini pemerintahan berjalan dibawah kepemimpinan Murad Ismail dan Wakilnya, Barbanas Orno, bahkan Gubernur sudah pernah ke Kilnury dan saya ingat pak Gubernur kesana bahkan meneteskan air mata, saya percaya air mata yang tumpah di Kilmury itu air mata tulus seorang pemimpinan kepada rakyat, bukan air mata buaya, dan janji yang disampaikan bukan janji palsu,” tandasnya.
Olehnya itu, dirinya mengingatkan kepada Gubernur, agar di tahun-tahun berikutnya berikut janji yang disampaikan kepada masyarakat bisa terealisasi.
Menanggapi pernyataan Kolatlena, Gubernur Maluku, Murad Ismail melalui virtual menyampaikan selama ini tidak pernah memberikan janji apapun.
“Saya tidak pernah janji di SBT, selama kampanye bahkan jadi Gubernur saya tidak pernah janji kepada siapapun. Janji adalah utang dan saya tidak mau janji,”ucapnya.
Pernyataanya yang disampaikan Kolatlena ini bahkan membuat Mantan Dankor Brimob geram, terlihat dari intonasi nada bicara yang keras.
Bahkan dirinya menyingung soal Pilkada, dengan mempertanyakan kinerja delapan partai pendukungnya yang berhasil menumbangkan incumbet, Said Assagaff kala itu.
Menurutnya, jika 8 partai kerja betul-betul maka bisa memperoleh 80 persen namun nyatanya hanya 6 persen.
Terhadap persoalan itu dirinya tidak pernah benci terhadap masyarakat SBT, dibuktikan Kilmury menjadi lokasi pertama yang dikunjungi usai dilantik.
“Untuk itu, partai pengusung yang cuma berbicara banyak tapi tidak pernah bekerja buat saya. Jadi saya memberitahukan kepada saudara Ali, katanya yang mendukung saya kemarin bisa menjadi Gubernur, tapi perwakilan SBT saudara berbicara harus juga sesuai apa yang saudara kerja buat saya,”tuturnya.
Terlepas hal tersebut, kata orang nomor satu di bumi raja-raja ini, dari Rp800 miliar baik dari APBD maupun APBN yang disalurkan melalui balai, Rp406 miliar diarahkan ke SBT.
“Itu bentuk wujud kepedulian kita terhadap SBT, dan sampai hari ini semua permintaan saya ke PUPR tentang perubahan APBD dan segala macam itu semua turun dan sampai hari ini masih kerja sama balai di SBT,”ucapnya.
Ia mengungkapkan, pembangunan di SBT sangat luar biasa, bahkan laporan dari Balai Wilayah Sungai, akan dibangun kembatan dengan bentangan sampai 500 meter.
“Dua kali saya ke SBT saya tidak pernah janji sama SBT, dan apa yang saya lihat dan tunjuk, itu yang kita lakukan bersama-sama balai. Semua APBD-P ke pusat turun ke balai, jadi sampai hari ini balai masih kerja di SBT dan semua daerah,”pungkasnya. (DAS)
Komentar