Ambon, Marinyo.com- Setelah lima (5) bulan terakhir tidak digunakan dalam peribadahan jemaat sebagai akibat dari mengglobalnya virus Covid-19, akhirnya pada perayaan HUT Gereja Protestan Maluku (GPM) ke-85, 6 September 2020 menandai difungsikannya kembali gedung gereja.
Difungsikannya kembali gedung gereja tentunya tetap dalam koordinasi dengan pemerintah, serta tetap mengedepankan protokol kesehatan. Kecuali bagi wilayah yang tingkat penularan virus tinggi atau masih dalam kategori zona merah hal itu belum bisa dilakukan.
Ketua MPH Sinode GPM, Pdt A.J.S Werinussa dalam pidato HUT ke-85 GPM, Minggu (6/9/2020) di Desa Suli, mengatakan, pengalaman beribadah dari rumah, telah melengkapi tradisi bergereja. Dimana, keluarga mengambil peran sebagai sentra pembinaan, yang selama ini terabaikan.
“Gereja sesungguhnya adalah kehidupan umat yang mengalami ketegangan dan sukacita, dimana keluarga adalah medan perjuangannya,” jelas Werinussa.
Olehnya itu, bagi Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode GPM, perayaan HUT ke-85 kali ini dijadikan momentum tersendiri, karena ditandai dengan peletakan batu penjuru pembangunan kampus Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) di negeri Suli.
Penandaan ini, kata Werinussa, bermaksud memastikan gerak pelayanan GPM kedepan dengan menjadikan pembangunan sumber daya manusia sebagai salah satu prioritas utama.
Dikatakan, belajar dari pesan Tobat 1960 yang berintikan ketaatan kepada Tuhan di dalam Kristus dan Roh Kudus, pengembangan sumber daya menjadi pilihan strategis.
“Konkritnya melalui sumber daya yang cerdas, karakter hidup yang taat kepada Tuhan di dalam Kristus dan Roh Kudus, dapat disempurnakan dari waktu ke waktu agar semakin halus dan relevan dengan tuntutan jaman. Melalui pesan HUT ini kami ajak saudara-saudara warga gereja dan pelayanan untuk membantu kami meneruskan pembangunan kampus ini demi generasi kita yang akan datang,” jelas dia. (DAS)
Komentar