AMBON, MARINYO.COM- Anggota DPRD Provinsi Maluku, Daerah Pemilihan (Dapil) Maluku Tengah, Ruslan Hurasan menilai pekerjaan talud Wae Ela di Negeri Lima, Kecamatan Leihitu sangatlah amburadul dan tidak ada perencanaan yang matang.
Pasalnya, pekerjaan yang dikerjakan oleh CV Tunggal Jaya tahun 2020 dan menelan anggaran Rp6 miliar lebih ini, baru setahun dikerjakan ini akhirnya ambruk menyusul hujan deras beberapa waktu ini.
Parahnya lagi blok – blok yang dipasang di sisi kiri sungai ikut hanyut bersama air dan menerjang pemukiman warga.
Olehnya itu, dirinya mendesak Pemerintah Daerah (Pemda) Maluku untuk segera berkoordinasi dengan Balai Sungai terkait pekerjaan dimaksud yang sudah mengakibatkan korban.
“Saya minta supaya pemerintah daerah untuk berkoordinasi dengan Balai Sungai terkait dengan pelaksanaan talud penahan longsor di Wae Ela yang asal-asalan pekerjaannya mengakibatkan longsor dan mengakibatkan korban,” tandas Hurasan kepada MARINYO.COM, Kamis (22/7/2021) di Baileo Rakyat-Karpan.
Ditegaskan, apa yang terjadi haruslah menjadi pelajaran kedepan bagi pihak rekanan agar betul-betul bertanggungjawab sehingga tidak terjadi seperti itu ketika ada hujan lebat.
Dikatakan, tujuan normalisasi sungai dilakukan untuk meningkatkan kapasitas suatu sungai untuk dapat mengalirkan air hujan kembali ke laut, jika hal itu dikerjakan dengan baik, maka akan efektif dalam mengurangi jumlah dan luasan genangan banjir. Tetapi yang terjadi sebaliknya, dan ini yang sangat keliru. (DAS)
Komentar