Ambon, Marinyo.com- Guna menjawab kebutuhan masyarakat di Jazirah Leihitu dalam rangka memperpendek rentan kendali, Dewan Pimpinan Pusat Hetu Upu Ana (DPP HUA) menggelar Kopi Bacarita terkait pemekaran Jazirah Leihitu.
Hadir dalam kegiatan bacarita ini, Anggota DPRD Maluku, Ruslan Hurasan, Kapolsek Leihitu, Iptu Julkisno, Ketua DPP HUA, Alterik Shabandar, tokoh agama, kepala dusun, tokoh pemuda, Majelis Ta’lim, dan mahasiswa.
Anggota DPRD Maluku, Ruslan Hurasan kepada Marinyo.com-, Senin (28/9/2020) mengatakan, pemekaran Jazirah Leihitu merupakan arah juang orang di Jazirah Leihitu.
“Masyarakat antusias akan hadirnnya kabupaten Jazirah Leihitu untuk menjawab rentan kendali disana,” jelas Hurasan.
Menurutnya, persoalan pelayanan kependudukan, tingginya angka pengangguran dikalangan pemuda, kurangnya perhatian Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) dan beberapa hal lain yang membuat masyarakat di Jazirah harus dimekarkan.
Lebih lanjut dikatakan, antusias warga mendukung penuh saatnya bersama bergandeng tangan Hetu Upu Ana dan seluruh elemen masyarakat memiliki semangat yang sama untuk menjadikan Jazirah Leihitu kabupaten baru, dengan memperjuangkan dusun-dusun menjadi desa admistrasi dan gabungan beberapa desa dan negeri menjadi kecamatan baru di Jazirah Leihitu.
“Yang jelas semua satu sikap bersama Jazirah Leihitu mekar sudah menjadi harga mati,” tandas dia.
Selesai diskusi, kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi wajib pake masker bersama Kapolsek Leihitu di lokasi Dusun Waimolong, Negeri Hitu, Kecamatab Leihitu, Kabupaten Malteng. (DAS)
Komentar