Ambon, Marinyo.com- Guna memboboti Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Perseroan Daerah Maluku Energi Abadi (PD MEA), Fraksi PKS DPRD Maluku dalam waktu dekat akan menggelar
Focus Group Discussion (FGD).
FGD ini akan membahas dan dan membedah Ranperda PD MEA dan penyertaan modal Pemerintah Daerah Maluku kepada perseroan dimaksud.
Ketua Fraksi PKS, Turaya Samal kepada wartawan, Jumat (3/7/2020) di Gedung DPRD Maluku mengatakan, Fraksi PKS akan tetap mengawal proses ini.
“Maluku dianugerahi potensi minyak dan gas bumi yang menjanjikan, karena terdapat sembilan wilayah kerja minyak dan gas bumi, baik yang masih dalam tahap eksplorasi maupun yang sudah berproduksi.
Salah satunya, potensi dan pengelolaan blok Masela terhadap kesejahteraan orang Maluku menjadi prioritas utama. Karenanya kita akan terus,” tandas Turaya.
Masih kata Aleg Dapil Seram Bagian Barat (SBB) ini, FGD ini dilakukan untuk menelaah, dan mengawasi kesiapan pemerintah daerah dalam pengelolaan PI 10% maupun dampak sosial, ekonomi dan budaya yang muncul akibat pengelolaan blok Masela.
Sebagaimana diketahui bahwa potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang asalnya dari dividen sesuai dengan skema Participation Interest (PI) 10 persen mencapai Rp 60 triliun per/tahun.
Diharapkan dana sebesar ini dapat dikelola dengan bijak demi kemaslahatan daerah.
“Tentu anggaran yang besar ini, bisa menjadi katalisator upaya pemberantasan kemiskinan, dan memajukan pendidikan di daerah ini.
Kami berharap dana besar ini, bisa dipertanggungjawabkan secara baik oleh Gubernur sebagai kepala daerah. Kami yakin beliau bisa, dan kami dari fraksi akan terus mengawal setiap programnya,” tandas Turaya.
Guna memperkaya diskusi ini agar berjalan konstruktif dan solutif, FGD akan dihadiri oleh beberapa narasumber, yaitu Dr. Marwan Batubara selaku Direktur Riset Studi Sumber Daya Indonesia, Musalam Latuconsina selaku praktisi Migas, dan beberapa narasumber lainnya yang memiliki kompetensi di bidang migas. (Mry-01)
Komentar