AMBON, MARINYO.COM-Jatah guru Madrasah untuk Provinsi Maluku hanya empat orang, sangat disesalkan semua pihak. Sebab, secara geografis daerah ini terdiri dari kepulauan, sehingga butuh tenaga pendidik yang tidak sedikit.
“Kalau Maluku, hanya mendapat jatah guru Madrasah empat orang, negara tidak adil bagi Maluku,”kata Ketua Fraksi Pembangunan Bangsa DPRD Maluku, Mumin Refra, kepada wartawan, Rabu (31/3/2021).
Pernyataan Refra, sekaligus menyikapi kuota guru untuk Madrasah yang hanya dijatahi empat guru.
Dia mengaku, kuota guru bagi Maluku sangat jauh dari realitas kondisi Maluku berciri kepulauan.
“Maluku ini bukan daerah kontinental seperti Jawa dan Sumatera, yang dijangkau dengan mudah. Beda Maluku, kalau pulau-pulaunya dijangkau berhari-hari,” jelasnya politisi PKB ini
Wakil rakyat dari daerah pemilihan Kota Tual, Malra, dan Aru ini meminta Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Maluku dan Dinas Pendidikan (Diknas) Maluku, harus memperhatikan kuota guru Madrasah, menjadi problem utama.
“Ini agar ada penambahan kuota guru sesuai kebutuhan. Jadi harus mendapat perhatian agar menyampaikan ke Kemenag dan Kemendibud, agar ada penambahan kuota,”ingatnya.
Atas persoalan ini, terang anggota Komisi I DPRD Maluku ini, kuota guru Madrasah, akan disikapi serius komisi-komisi di lembaga politik itu.
“Selain disikapi komisi I, anggota fraksi di komisi 4 yang membidangi pendidikan agar kita back up bersama agar penambahan kuota guru agar ada peningkatan mutu pendidikan. Kita akan berjuang ke pusat,” tandasnya. (DAS)
Komentar